Home Food Lumpia Sultan: Dijual Rp13 Juta per Porsi, Apa Isiannya?
Food

Lumpia Sultan: Dijual Rp13 Juta per Porsi, Apa Isiannya?

Lumpia Sultan – Popiah, kuliner tradisional asal China yang juga populer di berbagai negara Asia seperti Singapura dan Malaysia, dikenal dengan kelezatannya yang sederhana. Di Indonesia, popiah sering disamakan dengan […]

Lumpia Sultan – Popiah, kuliner tradisional asal China yang juga populer di berbagai negara Asia seperti Singapura dan Malaysia, dikenal dengan kelezatannya yang sederhana. Di Indonesia, popiah sering disamakan dengan lumpia karena tampilannya yang mirip. Biasanya, hidangan ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat.

Namun, siapa sangka di Malaysia ada popiah yang dijual dengan harga fantastis, yaitu Rp13 juta per porsi! Lumpia ‘sultan’ ini langsung mencuri perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Lumpia mahal ini merupakan hasil kolaborasi antara Nimbus dan Bibi’s Popiah, dua merek kuliner terkenal yang berbasis di Malaysia. Bersama-sama, mereka menciptakan hidangan popiah paling eksklusif dengan isian istimewa, menjadikannya salah satu popiah termahal yang pernah ada.

Apa yang membuat popiah ini begitu spesial hingga layak dihargai selangit? Mari kita bahas lebih lanjut tentang keistimewaan hidangan ini.

Peluncuran Popiah Premium: Hidangan Sultan yang Viral di Media Sosial

Hidangan lumpia premium seharga Rp13 juta ini semakin menjadi sorotan setelah sebuah video singkat diunggah ke media sosial oleh salah satu pendiri Bibi’s Popiah, Perly Yuen. Video tersebut memperlihatkan momen peluncuran popiah eksklusif ini yang berlangsung pada Minggu (10/11).

Dilansir dari Asia One, Yuen menjelaskan bahwa bagi siapa pun yang ingin menikmati popiah sultan ini, mereka harus melakukan pemesanan minimal satu minggu sebelumnya. Proses pemesanan dilakukan secara eksklusif, dan pemesan dapat menghubungi salah satu dari lima gerai Bibi’s Popiah yang tersebar di Malaysia.

Keharusan memesan jauh-jauh hari, ditambah dengan proses pembuatan yang unik, semakin menambah eksklusivitas hidangan ini. Tidak hanya soal rasa, tetapi pengalaman menikmati popiah premium ini jelas menawarkan sensasi kuliner yang berbeda.

Dengan viralnya video peluncuran ini, banyak netizen yang penasaran dan ingin tahu lebih jauh tentang apa saja yang membuat popiah ini layak dihargai selangit.

Rahasia di Balik Popiah Sultan Seharga Rp13 Juta

Popiah premium seharga Rp13 juta ini tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga pengalaman kuliner mewah dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dari berbagai belahan dunia. Chef Fred Choong dari Nimbus Restaurant dan Yao Tong dari Bibi’s Popiah mengungkapkan bahwa setiap popiah dalam peluncuran pertamanya berisi lima bahan istimewa yang diimpor dari berbagai negara.

Salah satu yang paling fenomenal adalah isian kepiting raja Alaska, yang menjadi pusat perhatian dalam hidangan ini. Kepiting tersebut dikukus ringan selama 4-5 menit untuk menjaga kelembutannya, lalu dipadukan dengan daun bawang yang dibakar dan bunga cordyceps goreng yang dilapisi dengan minyak truffle, memberikan aroma dan rasa yang luar biasa.

Setelah isian ditambahkan, setiap popiah dilapisi dengan saus istimewa yang diracik khusus. Kulit popiah kemudian digulung dengan sempurna sebelum diberi taburan kaviar ossetra dari Perancis dan dihiasi dengan daun emas 24 karat dari Italia, menambahkan sentuhan kemewahan pada setiap gigitan.

Penyajian mewah ini jelas membuat popiah sultan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak yang terkesima dengan inovasi dan keunikan hidangan ini, meski harganya yang fantastis menimbulkan berbagai reaksi dari publik.

Popiah ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga sebuah pengalaman yang dirancang untuk memanjakan lidah sekaligus menunjukkan seni kuliner tingkat tinggi.

Respons Netizen: Antara Kekaguman dan Kritik

Peluncuran popiah premium seharga Rp13 juta ini menuai beragam tanggapan di media sosial. Meskipun banyak yang kagum dengan konsep mewah dan bahan-bahan eksklusifnya, tidak sedikit yang mempertanyakan nilai di balik harga fantastis tersebut.

“Biarkan popiah tetap menjadi hidangan sederhana,” tulis seorang pengguna yang merasa bahwa popiah seharusnya mempertahankan identitasnya sebagai makanan tradisional yang terjangkau.

“Siapa yang mau menghabiskan banyak uang untuk makan popiah premium ini?” ujar pengguna lain, menunjukkan skeptisisme terhadap ide menyulap hidangan sederhana menjadi barang mewah.

Komentar-komentar ini mencerminkan pandangan yang beragam di kalangan netizen. Beberapa menghargai inovasi yang dilakukan oleh Nimbus dan Bibi’s Popiah untuk membawa popiah ke tingkat kemewahan baru, sementara yang lain lebih memilih popiah dalam bentuknya yang tradisional dan sederhana.

Kontroversi ini justru semakin meningkatkan popularitas popiah sultan, menjadikannya topik hangat di dunia kuliner. Terlepas dari pro dan kontra, popiah ini berhasil menarik perhatian dan membuka diskusi tentang batas antara tradisi dan inovasi dalam dunia kuliner.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Previously

iPhone 17 Pro Beralih ke Bodi Aluminium, Perubahan Besar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tuskthemovie.com - Portal Berita Terbaru dan Terkini Hari Ini